Kehidupan Mereka



Pada satu kesempatan dihormati dan pada kesempatan lain dihina.
Jika mereka disapa dengan ramah dan disalami dengan hangat tidak jarang karena jabatannya, namun ada kalanya diam-diam mereka dihina karena ajarannya menohok dosa manusia.

Tidak bisa menghindar ketika diumpat dan tidak kuasa menolak ketika dipuji.
Umpatan dan kemarahan menjadi hal yang biasa, tapi tidak jarang mereka dipuja dan dipuji. Hmm berhati-hatilah jangan sampai terperosok dan terperangkap dalam jerat kesombongan.

Ada kalanya tanpa sebab dianggap sebagai penipu dan anehnya tetap saja menuai kepercayaan.
Bila mereka memotivasi untuk memberi tidak jarang mereka dicurigai untuk kepentingan pribadi, namun Tuhan tetap menyisihkan orang-orang yang tulus hati sehingga tetap mempercayai kebenaran yang mereka wartakan. Ah, fahamilah ajaran tentang memberi, memberi adalah sebagai bentuk hormat dan syukur atas segala berkat dari Nya, dan bukankah ada janji bahwa Tuhan sanggup membukakan tingkap-tinggap langit bagi mereka.

Bukan orang yang memiliki popularitas dan elektabilitas namun terkenal dan dikenal banyak orang
Pada umumnya mereka bukanlah selebritas yang populer, namun mereka juga dikenal oleh banyak orang bahkan oleh orang-orang yang tidak terduga. (Mudah-mudahan mereka tidak tergoda untuk mencalonkan diri sebagai bakal calon legislatif)

Dalam pandangan dunia mereka adalah orang-orang yang nyaris mati karena tidak ada jaminan kesejahteran jauh dari kemewahan namun karena Tuhan nya mereka tetap hidup dan terpelihara dengan baik. Mereka di “hajar” oleh berbagai persoalan dan pergumulan tapi iman mereka tidak mati karena Firman Tuhan senantiasa menghidupkan.

Banyak alasan dan tidak sedikit peristiwa menyebabkan mereka berdukacita dan berderai air mata, tapi jiwa yang terpelihara membuatnya tidak terlepas dari pengaruh sukacita, pun Tuhan sebagai Bapa yang kreatif sangat pandai memberikan “penghiburan” kepada mereka.

Dalam ukuran dunia kemiskinan adalah milik mereka, tapi pengorbanan, kerelaan, membuat mereka memperkaya banyak orang. Tidak jarang orang-orang picik dan kotor memanfaatkan ketulusan, kesabaran, dan kerelaan mereka.
Kebenaran yang mereka wartakan tidak ternilai harganya sehingga siapapun yang tulus menerimanya sesungguhnya telah memiliki kekayaan rohani yang tidak terhapuskan.

Mereka tidak memiliki banyak hal bahkan mungkin nyaris tak bermilik, tapi mereka bernaung pada BAPA pemilik segala sesuatu, sehingga mereka hidup dalam ketenteraman. Kebutuhan dan keperluan mereka selalu ada dalam jangkauan tangan BAPA yang kekal.
Bapa yang mereka percaya, piawai melimpahkan berkat jasmani bagi mereka, sehingga apa yang mereka butuhkan dan perlukan senantiasa tercukupi.


Mereka adalah Pendeta, mereka adalah Gembala, yang telah dipanggil dan di khususkan.

Komentar

Postingan Populer