Perubahan
Jam menunjukkan pukul 8.58 pagi, segera aku buka whatapps lalu mengirim pesan "bro, ada di TKP?" lalu dari seberang dunia menjawab "siap bang, ada".
Singkat cerita aku berjumpa dengan seorang kawan yang jarang sekali berjumpa tatap muka, bukan karena harus virtual akibat pandemi, tapi memang dia sibuk aku sibuk. Perjumpaan dan saling komen hanya didominasi di media sosial yang kian mengganas semenjak Covid 19 mampir di tanah nusantara.
Ngobrol ngalur ngidul mulai dari covid, pekerjaan, olah raga sampai tentang betapa pulsa dan data begitu deras menggerus dompet yang sedari dulu memang sudah terbiasa flat (datar).
Dan ah, kawanku pun bercerita tentang betapa perubahan telah merubah gaya dan cara bahkan etos kerja dari para manusia.
Lantas di sanubari yang masih harus banyak diajar aku berujar
Bro, bila dulu di permulaan kita memikul pacul sekarang mereka menenteng tablet bersejajar laptop.
Bila dulu pagi hari kita sibuk mencari sinar matahari, kini mereka sibuk mencari signal internet agar lancar berselanjar itu jemari.
Bila dulu kerbau kita rawat agar kuat membajak. Namun bila kerbau tampil terlihat, mereka auto berpikir kira kira kerbau ini dicairkan jadi dana tunai jadi berapa ya?
Perubahan mengantam siapa saja yang ia jumpa, yang siap akan berubah yang tidak siap akan rebah bahkan musnah.
Ah, kawanku, covid merubah kita menjadi manusia bermasker, mungkin Tuhan mau manusia mengendalikan tutur kata, bahkan nafsu kuliner yang kian merajalela.
Biarlah perubahan demi perubahan itu kian mengantar kita untuk sujud menyembah Dia yang tiada berubah kasih, setia dan kuasaNya.
Mr.j.
Komentar
Posting Komentar