Google Forms Dan Doa
Setahun lebih pandemi melanda, semua pelayanan gereja harus dikendalikan secara online. Ibadah, pemuridan, tidak terkecuali doa bersama.
Reaksi pertama yang kami lakukan adalah tetap mengadakan doa bersama secara virtual. Namun saya secara pribadi belum merasa puas. Saya ingin membuka peluang seluas-luasnya agar jemaat dapat terlibat berdoa setiap hari.
Tindakan awal yang saya lakukan adalah membagikan pokok doa di WAG, namun rasanya ada yang kurang, karena hanya satu atau dua orang yang memberi komentar. Saya jadi bertanya-tanya selain yang berkomentar apakah ada orang lain yang terlibat dalam gerakan doa ini.
Sampai pada suatu waktu, saya berpikir bagaimana caranya agar saya dapat mengukur keterlibatan jemaat dalam doa. Pertanyaan terbesar saya adakah alat atau aplikasi atau apapun namanya yang dapat saya gunakan untuk memperoleh data sebenarnya, angka dapat terlihat dan namanya juga dapat saya baca. Tujuannya bukan hanya angka statistik tapi juga saya ingin mendoakan para pendoa yang dengan rela hati sudah terlibat dalam gerakan doa.
Saya meminta tuntunan Tuhan "Tuhan saya rencananya mau seperti ini dan menghasilkan seperti itu". Lalu datanglah ide saya gunakan google forms yang sudah sangat populer. Jadilah saya buat link doa dengan google forms, sistemnya mirip semacam survey, namun di dalamnya pendoa wajib menuliskan namanya setelah berdoa dan kemudian mengirim kembali google forms tersebut.
Di bawah ini adalah data berapa jumlah dan siapa pendoa yang terlibat dalam doa harian pada hari jumat.
Metode ini tentu sangat bergantung kepada respon dari orang-orang yang bersedia berdoa. Dan pada akhirnya tidak lepas dari doa yang terus di gaungkan secara konsisten, juga para pendoapun harus tetap didoakan oleh pendoa yang lain agar memiliki semangat "tetaplah berdoa".
Komentar
Posting Komentar